Cara Merencanakan Membeli Apartemen
Setelah menentukan
apartment sebagai sebuah tujuan, maka selanjutnya adalah melakukan perencanaan
yang matang terutama untuk porsi dan implementasi keuangannya. Berikut
adalah beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebagai strategi untuk mencapai
tujuan :
Lakukan Analisa
keuangan diri sendiri
Sebab
pembelian apartment selalu datang dengan
konsekuensi keuangan. Entah itu membeli dengan cara tunai apalagi kredit, kita
tetap harus menyesuaikan kondisi keuangan kita dengan keinginan.
Perumpamaannya
simple dan sederhananya seperti ini: seorang wanita yang ingin hamil disarankan
untuk melakukan beberapa tes dulu seperti tes kandungan dan tes kesehatan
lainnya. Ini perlu dilakukan agar nanti baik sang ibu maupun calon bayi bisa
benar-benar terjamin keselamatannya. Hal tersebut juga berlaku untuk kondisi
keuangan kita. Kita perlu memastikan bahwa keuangan kita saat ini memang sudah
cukup sehat dan kuat untuk memiliki keinginan lain, yaitu membeli properti.
Entah dengan cara tunai ataupun kredit, kita harus mulai mempersiapkan diri.
Jangan sampai keinginan kita justru akan membahayakan kondisi keuangan baik
dimasa sekarang maupun yang akan datang.
Mencek dan analisa secara menyeluruh keuangan sendiri terdiri atas beberapa kegiatan
antara lain adalah mendaftar semua kewajiban / hutang saat ini, mendaftar
seluruh aset, dan melakukan pengecekan cash flow, mendaftar semua
kebutuhan, keinginan dan rencana masa depan beserta waktu dan prioritasnya.
Perkirakan dana pasti bisa disisihkan untuk mencapai tujuan.
Setelah
melakukan financial check up, kita akan bisa memperkirakan
kemampuan kita yang sesungguhnya untuk membeli apartment. Setidaknya dari
sisi cash flow dan aset yang kita miliki saat ini. Apakah
memang bisa membeli secara tunai sekarang juga atau perlu mencicil?
Untuk
tahap ini jangan lupa mendata seluruh tujuan keuangan kita dan semua
konsekuensinya. Lalu jangan lupa juga untuk mempertimbangkan seluruh
penghasilan yang mungkin kita terima. Cara mudahnya adalah dengan menanyakan
beberapa pertanyaan seperti: Punya penghasilan bulanan yang tetap? Besarnya
berapa? Ada bonus tahunan? Berapa banyak dan berapa kali?
Bagi
yang berniat untuk mencicil, fokuskan untuk mempersiapkan DP terlebih dahulu.
Disarankan untuk setidaknya miliki 5%-10% lebih banyak dari DP properti yang
disyaratkan. Kelebihan ini akan digunakan sebagai dana cadangan untuk biaya
lain-lain. Lalu, hitunglah agar total jumlah cicilan per bulan tidak lebih dari
30% penghasilan bulanan.
Sesuaikan kemampuan dana keseluruhan dengan tujuan
apartment dan atur strateginya.
Yang ditanyakan kadang terlintas ketika telah memasuki
tahapan pembelian dengan cara menyicil adalah “Berapa Idealnya Cicilan
Apartment tiap-tiap bulannya?”.
JIka memiliki keinginan yang sangat besar untuk
membeli properti, kita kadang lupa bahwa keuangan kita memiliki batas sehingga
terlalu memaksakan diri. Lalu tibalah masa ketika ekonomi sulit hingga kita
juga bermasalah dalam melunasi cicilan tersebut. Bagaimana caranya agar bisa
terhindar? Salah satunya adalah menghitung cermat cicilan dalam batas ideal
umum.
Safir Senduk – merekomendasikan agar total cicilan per bulan tidak lebih dari 30% penghasilan yang diterima. Tentu saja ada alasan mengapa sampai perlu diberikan batasan tersebut. Beberapa alasan diantaranya adalah:
Safir Senduk – merekomendasikan agar total cicilan per bulan tidak lebih dari 30% penghasilan yang diterima. Tentu saja ada alasan mengapa sampai perlu diberikan batasan tersebut. Beberapa alasan diantaranya adalah:
- Hidup ini bukan hanya urusan hutang terus. Khayalakan saja gan jika total hutang Anda lebih dari 30%, ini bisa berarti bahwa hidup Anda sebagian besar dikendalikan oleh hutang. Anda akan kelimpungan dengan urusan tekanan utang dalam keseharian menyebabkan seperti dikejar setan kredit
- Naiknya porsi hutang tentu saja akan menguras kemampuan kita untuk menyisihkan dan jelas mempengaruhi cash flow. Apalagi jika hutang ini hutang konsumtif yang tidak membuat Anda sejahtera nantinya.
- Beberapa jenis hutang yang bunganya bisa berubah sewaktu-waktu. Yang menjadi masalah adalah penghasilan Anda belum tentu akan ikut berubah saat itu juga. Jadi, mengontrol hutang adalah salah satu solusi untuk menghadapi masalah ini.
Banyak orang yang
sering bertanya, apa maksud dari maksimal 30%? Dihitung dari mana? Seperti yang
dikatakan di awal, 30% itu total lho. Jadi jangan cuma menghitung
satu hutang saja.
Safir Senduk
-mengilustrasikannya sebagai berikut. Misalnya, ada seorang keluarga muda
dengan penghasilan 5 juta perbulan suami istri. Ini adalah penghasilan tetap,
karena memang keduanya bekerja sebagai karyawan. Mereka ingin memiliki rumah
sederhana tahun ini. Setelah dihitung-hitung, 30% dari total penghasilan
berarti mereka bisa mengusahakan untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
dengan cicilan 1,6 juta per bulannya. Apa benar? Eits, nanti dulu.
Ternyata, suami punya cicilan motor yang belum selesai Rp 450 ribu per bulan.
Baru selesai kira-kira dua tahun lagi. Dan ternyata si istri pernah
membeli handphone dengan cara mencicil Rp 300 ribu per
bulan via kartu kredit, yang baru akan selesai 6 bulan lagi.
Kalau begitu berapa sebaiknya nilai cicilan KPR keluarga tersebut? Mari kita
hitung:
Maksimal cicilan 30%
dari total penghasilan = hutang kartu kredit + hutang motor + hutang KPR.
Berdasarkan perhitungan
diatas, bisa diketahui bahwa hutang KPR keluarga tersebut sebaiknya tidak lebih
dari Rp 800 ribu per bulannya, dan bukan Rp 1,5 juta. ternyata jumlah
ideal cicilan KPR-nya jauh lebih kecil dari yang diperkirakan pada awalnya.
Dalam memudahkan
perhitungan ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan saat menghitung jumlah
cicilan ideal KPR Anda:
·
Tulis dan catat di computer atau kertas semua hutang saat ini, termasuk
hutang ke orangtua atau teman. Yang perlu dicatat adalah besarnya cicilan
masing-masing hutang, sisa waktu untuk mencicil, tipe cicilan dan pemberlakuan
bunga.
·
Tulis semua rencana pengeluaran yang akan memicu hutang di masa depan dan
waktu mulai hutang tersebut.
·
Jumlahkan semua cicilan hutang yang sedang berjalan saat ini. Hitung sisa
porsi yang dapat digunakan untuk cicilan KPR.
·
Buat strategi agar pengeluaran hutang masa kini dan yang akan datang agar
bisa berjalan secara sinkron. Misalnya: jika ternyata porsi cicilan KPR sangat
kecil, coba evaluasi hutang yang sebaiknya diselesaikan dalam waktu cepat,
terutama hutang untuk barang-barang konsumtif dan harganya turun. Setelah
hutang tersebut dilunasi, Anda bisa menambahkan alokasinya dalam porsi cicilan
KPR. Begitu pula ketika ada tambahan penghasilan.
·
Evaluasi dan cek ricek berkala setelah pelaksanaan
Secara alamiyah seorang manusia tidak pernah terlepas dari
kesalahan. Sesempurna apapun rencana dan perhitungan akan selalu memiliki
kemungkinan untuk meleset. Karena itu, jangan lupa melakukan evaluasi berkala
kondisi keuangan.
Demikian Info ini yang dirangkum untuk membantu anda dalam
menentukan pilihan terbaik untuk apartment ideal anda.ya demikinalah tip perencanaan membeli apartemen
tag : cara merencanakan beli apartemen, tip beli apartemen, tip menabung beli apartemen, tip keuangan beli apartemen.
Tag :
APARTEMEN
0 Komentar untuk "Perencanaan Membeli Apartemen"